Senin, 28 Januari 2013
Minggu, 27 Januari 2013 kemarin adalah kali ketiga aku dateng ke Panti Asuhan Bhakti Luhur Alma. Aku sama sekali ga bisa menyembunyikan rasa excited aku buat ketemu lagi sama Leli (salah satu anak asuh di ALMA yang sudah mengambil hatiku 6 bulan yang lalu) baca : Arti Sebuah Kehadiran
Sedikit cerita, beberapa hari sebelumnya aku sudah menyiapkan hadiah kecil yang bakal aku kasih buat Leli juga anak anak yang lainnya. Sebuah boneka berukuran mini yang aku buat dengan menggunakan kain flanel. Sebenernya aku ga pede buat ngasih sama anak anak berhubung aku kayanya memang ga bakat bikin bikin boneka, tapi yasudahlah.. memang baru segini kemampuanku, aku cuma berharap Leli juga temen temennya yang lain mau lihat ketulusan aku, bukan bentuk bonekanya hehehe..
Balik lagi ke cerita ALMA, minggu pagi itu setelah telat karena agak kerepotan mempack makanan buat makan siang hari itu, akhirnya aku juga beberapa sahabat dari Angels Assistant berangkat menuju kawasan Taman Kopo Indah II, Bandung.
Sesampainya di sana, lagi, kami disambut si tampan Abel dengan ajakannya untuk bermain, aku melihat sekeliling, mencoba mencari sosok Leli hingga akhirnya aku menemukannya. 🙂
Leli hari itu tampak manis dengan overall blue jeans dan tshirt putih. Rambutnya yang dulu terurai panjang kini dibiarkan dengan potongan pendek.cantik!
Aku mengajaknya berbincang sedikit, menanyakannya, apakah dia masih ingat aku. Dan aku yakin meski dia mengangguk, dia ga betul betul ingat padaku hehe… selagi aku berbincang dengannya, Sheren salah satu anak dipanti alma yang juga down sindrome menarik tanganku, dan mengajakku untuk memangkunya.
Baru sebentar aku bertegur sapa, Nike, MC hari itu,memulai acara kunjungan kita kali ini.
Acara pun dimulai dengan mengajak anak anak menyanyikan beberapa lagu sekolah minggu. Semua terlihat bahagia, Mimin, Wenny, Indah, Cecil, Leli, Sheren, Nicko dan bahkan Abel mengajak Ditha untuk berdansa 🙂
Aku tersenyum, bahagia sekali rasanya ada di tengah tengah mereka. Melihat mereka tersenyum saja sudah menjadi kebahagiaan besar bagi kami yang datang hari itu 🙂 Di tengah tengah acara aku mengajak mataku berkeliling, mundur dari lingkaran keramaian dan memperhatikan sekelilingku hingga aku terhenyak pada satu kenyataan bahwa no no.. ga semua anak bahagia di ajak bernyanyi.. mataku tertuju pada 4 anak yang berada di luar lingkaran keramaian, Wahyu, Jun, fatma, dan Hanhan.
Wahyu, seorang anak yang autis dan merasa ketakutan di tengah keramaian memilih mundur dan duduk di pojok ruangan lalu bernyanyi sendiri sambil memegang telinganya.
Jun, seorang anak yang kondisi tubuhnya lemah sehingga sering kejang kejang
Fatma dan Hanhan yang hanya terbaring di ranjangnya tanpa dapat menggerakan tubuhnya. 🙁
Aku coba mendatangi satu persatu anak tersebut. rasanya ingin bisa melakukan sesuatu yang juga dapat membuat mereka tersenyum seperti yang lainnya.
Ada satu kejadian yang membuat hatiku rasanya teriris sangat dalam ketika aku mendatangi ranjang hanhan.
Hanhan ini anak baru di panti, baru beberapa bulan dia ada di panti alma, usianya 20 tahun tapi perawakannya seperti anak usia 5 tahun karena sakit tulang yang dideritanya 🙁
Saat aku mendatangi ranjangnya, Aku melihatnya menangis. bukan menangis dengan suara. dia hanya meneteskan air matanya saja ketika dia melihat teman teman yang lainnya bisa bernyanyi, bisa menari sementara dia merasa diabaikan.
Ya Tuhann… rasanya ingin kupeluk dia saat itu juga dan meyakinkannya bahwa dia ga sendirian, bahwa dia juga bisa bernyanyi dan bersukacita seperti yang lain. Sebentar kucium keningnya lalu aku kembali mengambil satu boneka flanel di tasku untuk aku kalungkan di tangannya. Dia tersenyum..
Hatiku menangis saat itu juga.. Seandainya aku bisa melakukan sesuatu untuk dapat membuatnya bahagia, pasti akan kulakukan. Hari itu yang aku lakukan hanya mengajaknya mengobrol.. menceritakan bahwa aku membuat boneka flanel itu untuknya dan aku akan datang lagi mengunjunginya sambil membawa boneka baru seandainya dia berjanji mau terus bersukacita, mau makan obat, mau makan yang banyak.. dan dia mengangguk.. dia bilang, “Iya” dan kami pun bernyanyi.. dia tertawa :’)
Hari itu, rasanya aku jatuh cinta lagi.. jatuh cinta pada Hanhan sejak pertama melihatnya 🙂 Lagi lagi setiap datang ke tempat ini aku dibuatnya enggan pulang. :p
Waktu telah menunjukkan pukul 11.30, ga terasa sudah lebih dari dua jam kami di sana.. bermain games, menyanyi, mewarnai, menggambar. Anak anak sudah terlihat lapar..
Kami bergegas membagikan makan siang hari itu.. dan aku mengambil satu juga untuk Hanhan.
aku memperlihatkan padanya bentuk nasi yang sengaja kubuat mirip dengan hello kitty
“Liat deh han, nasinya lucu yaaa? kayak hello kitty? hanhan mau makan ga biar kakak suapin?” ungkapku padanya,dia mengangguk sambil tersenyum..
Aku mulai menyuapinya sedikit demi sedikit sambil bercerita bahwa aku memasak makanan ini sendirian tadi malam (curhat yang terkesan nyombong banget rasanya ) hahaha
aku tanya padanya,” enak ga han?” dia mengiyakan.. hihi senangnya :p
sembari aku menyuapinya,dia bolak balik memandang gelang flanel di tangannya.. aku tersenyum melihatnya.. matanya berkaca kaca kala itu. entah apa yang dipikirkannya..
selagi aku menyuapinya, aku suka bertanya padanya..”Udah kenyang belum han?” aku takut dia kekenyangan.. tapi dia menggeleng sampai suapan terakhir.. aku memujinya.. “Hanhan hebat!” dia tertawa.. 🙂
Siang itu sebelum pulang, aku berjanji padanya akan datang lagi. aku berjanji akan menyuapinya lagi 🙂 aku mau ketemu hanhan lagi 🙂 “Ini rahasia kita ya Han.. janji.. :D”
kakak sayang deh sama hanhan :*
Sementara itu di sisi lain, ada cerita seru juga tentang wahyu yang akhirnya bisa bergabung dan ikut bernyanyi di keramaian .. tunggu cerita lanjutannya yaaa 😀
Diposkan oleh Okoey Situmorang di 10:59:00 PM
sumber lengkap: