Anak-anak Cacat Dambakan Belaian Orangtua

KAMIS, 5 AGUSTUS 2010 09:51 VIODEOGO

“Anak-anak semua di sini tidur bersama kami para perawat dan suster,” kata Suster Agnes Alma, pengelola sekaligus pengasuh Yayasan Bhakti Luhur Jl. PUtri Candramidi, Rabu, (4/8).

Agnes mengatakan, dalam rumah tersebut benar-benar satu keluarga, pengalaman menjadi tantangan bagi suster dan perawat adalah ketika anak-anak itu harus buang air.

“Pernah juga beberapa waktu lalu, satu anak kami tidak bangun-bangun, kemudian kami masukkan ke dalam mobil untuk dibawa ke Rumah Sakit, ternyata sesampai di Rumah Sakit, anak itu turun dari mobil langsung cari televisi,” cerita Agnes.

Bhakti Luhur di Jl. Putri Candramidi berdiri tahun 2005 adalah bagian Yayasan Panti Cacat Bhakti Luhur di Kotabaru Pontianak sejak tahun 2001. “Di sini untuk laki-laki, sedangkan di Kotabaru itu seluruhnya perempuan,” ungkap Agnes. Ia mengutarakan, ada 2 suster dan 3 perawat untuk mengasuh 7 anak cacat dan 8 yang normal.

Anak-anak tersebut memiliki waktu belajar untuk meningkatkan wawasannya. Setiap Selasa dan Kamis belajar bahan TK, Senin dan Jum’at bahan Sekolah Dasar dan belajar bahasa Inggris pula. Guru-guru langsung mengajar dirumah asuh tersebut. “Justru yang normal sulit tenang belajarnya, karena sering main ke sana-sini, bagi yang cacat mereka diam, tidak banyak bergerak, mau mendengarkan,” diakuinya.

Anak cacat yang mampu berkomunikasi hanya Iwan (28th) dan Hendra (27th). Anak-anak cacat ini mendapat perawatan intensif therapy fisio setiap hari untuk memulihkan dan meningkatkan daya peka terhadap lingkungan disekitarnya. Iwan ketika Borneo Tribune temui bersedia menyanyikan lagu rohani dan lagu panti asuh cacat Bhakti Luhur. “Jujur, lewat lagu itu saya mau menyampaikan isi hati, merindukan orang tua saya,” ujar Iwan.

Yayasan Bhakti Luhur di Kalbar merupakan cabang dari Bhakti Luhur Malang, Jawa Timur yang dipimpin oleh Romo Janssen CM.

diambil dari:http://www.borneotribune.com/pendidikan/anak-anak-cacat-dambakan-belaian-orangtua.html