BERITA

Cerita Cinta dari Bhakti Luhur

Berawal dari kerinduan teman-teman KPR (Komisi Pemuda Remaja) GKJ Nehemia untuk berbagi berkat dengan sesama, maka pada hari Minggu 13 Februari 2011 kami mengadakan kunjungan kasih ke Yayasan Bhakti Luhur, sebuah Yayasan Katholik yang merawat anak-anak cacat yang beralamat di Komplek Sinar Pamulang Permai Blok A 12 No. 3-9, Pamulang. Yayasan ini menampung serta merawat sekitar 60 anak dengan kondisi cacat fisik, cacat mental, maupun cacat ganda (fisik & mental). Rencananya, acara kunjungan kasih ini diadakan untuk merayakan Natal, tetapi karena baru bisa mendapatkan waktu di bulan Februari, jadi kami pas-kan saja dengan momen hari kasih sayang (valentine’s day). Persiapan acara ini dilakukan dari awal bulan Januari, mulai dari survey & pemilihan tempat hingga pencarian dana melalui jualan & ngamen setiap hari minggu. (kami mengucapkan terima kasih untuk adik-adik sekolah minggu & jemaat yang secara tidak langsung sudah ikut membantu terlaksananya acara ini dengan membeli dagangan kami & menyumbang saat ngamen). Minggu siang itu, setelah ibadah KNM perdana sekitar Pk 11.00 WIB kami berangkat ke Bhakti Luhur dengan beberapa mobil dan motor. Senang sekali karena rasa lelah setelah beberapa hari mempersiapkan & melaksanakan KNM perdana di pagi hari ternyata tidak menyurutkan semangat teman-teman untuk tetap ikut berpartisipasi. Setibanya di sana Pk 11.30 WIB, kami langsung disambut oleh beberapa orang suster dan perawat yang memang sudah menunggu kedatangan kami. Beberapa adik yang ada di sana juga langsung keluar dan dengan semangat menyalami kami satu per satu.

Tanpa buang banyak waktu lagi, kami segera memulai acara karena suster juga berpesan bahwa acara hanya bisa sampai jam 13.00, karena adik-adik ini harus beristirahat dan bersiap mengikuti misa sore harinya. Acara diawali dengan perkenalan dari KPR GKJ Nehemia yang juga mengungkapkan maksud & tujuan berkunjung, dilanjutkan dengan doa pembuka. Setelah doa pembuka, kami mengajak adik-adik di Bhakti Luhur bernyanyi dengan menggunakan gerakan (kata suster, ini akan jadi terapi yang menyenangkan untuk mereka) “Hari Ini Kurasa Bahagia” dan “Jalan Serta Yesus”. Atmosfer bahagia kental terasa.

Acara dilanjutkan dengan “menantang” adik-adik untuk berani maju & bernyanyi. Beberapa diantara mereka yang perempuan tanpa malu-malu berdiri, maju kemudian bernyanyi bersama diiringi petikan gitar dan tabuhan jimbe dari kakak-kakak KPR. Setelah mereka menyanyikan beberapa lagu, adik-adik yang pria juga nggak mau kalah. Dengan semangat dan lantang mereka menyanyikan beberapa lagu rohani. Kami nggak menyangka mereka begitu banyak mengenal lagu-lagu rohani dan ketika melihat mereka berusaha bernyanyi dengan penuh penghayatan, terutama lagu “JanjiMu Seperti Fajar”,  ada rasa haru di hati kami. Lagu-lagu yang sudah biasa kami nyanyikan menjadi tidak biasa saat mereka yang menyanyikan.

Setelah itu, kami mengadakan permainan melempar bola kedalam kardus. Permainan ini dilakukan secara berkelompok. Ada 3 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang. Kelompok yang paling banyak memasukkan bola kedalam kardus selama 3 menit adalah pemenangnya. Mereka begitu semangat berusaha melempar bola. Awalnya, permainan masih bisa berjalan sesuai peraturan, tapi lama-lama peraturan tinggallah peraturan hehe.. Tidak jadi masalah, karena yang penting semua merasa senang & terhibur dengan permainan itu.

Keterbatasan fisik & mental nggak mengurangi keceriaan mereka.
Lelah bermain, kami mengajak adik-adik itu duduk untuk bersiap makan siang. Percaya nggak? Yang memimpin doa makan siang adalah salah satu adik dari Bhakti Luhur, bahkan dia termasuk salah satu diantara mereka yang terkecil. Amazed! Disaat makan siang inilah kami bisa bebas berinteraksi dengan mereka. Membantu membuka makanan, minuman, mengupas jeruk, menyuapi, bernyanyi bersama (mereka sangat suka bernyanyi), foto-foto, bahkan mengobrol dengan mereka yang mampu berkomunikasi. Kami semua membaur dengan adik-adik di sana, menikmati momen yang sangat jarang kami rasakan. Ada sukacita yang luar biasa saat melihat senyum mereka. Sungguh kami ditegur Tuhan untuk mensyukuri keberadaan kami saat ini. Terlahir normal, lengkap, & sehat adalah suatu anugerah yang harus disyukuri tapi seringkali kita melupakan hal itu.

Selesai makan siang, kami berkumpul lagi, it’s time to say goodbye. Yushiki sebagai ketua KPR GKJ Nehemia memberikan sambutan serta memberikan sumbangan berupa alat tulis secara simbolik kepada pihak Yayasan Bhakti Luhur. Pihak Yayasan yang diwakili oleh Sr. Marcel juga menyampaikan rasa terima kasih kepada kami sambil berpesan supaya jangan kapok untuk berkunjung lagi kesana. Acara siang itu ditutup dengan doa dan foto bersama. Ketika bersalaman dengan adik-adik untuk pamit, ada yang memeluk, ada yang mencium, ada yang tangannya nggak mau dilepas, ada yang mau ikut, berbagai ekspresi ada di sana. Berat rasanya untuk meninggalkan mereka.

Setelah selesai, beberapa di antara kami pergi ke kantor Yayasan yang berjarak nggak terlalu jauh dari tempat pertemuan untuk menaruh barang-barang sumbangan. Kami diterima oleh Sr. Ros yang langsung membuatkan tanda terima sumbangan. Kami juga sempat membicarakan beberapa hal mengenai pelayanan dengan beliau. Sebelum kami pulang, Sr. Ros memberikan sebuah pesan bijak, “gereja kalian itu terlalu besar…mari mulai melihat ke tempat-tempat seperti ini.” Satu pesan yang dalam untuk kita semua, semoga kesuksesan kunjungan kasih ini nggak membuat kami sudah merasa puas & berhenti berbagi kasih dengan sesama.

Sumber dari:

http://www.gkjnehemia.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=311:cerita-cinta-dari-bhakti-luhur&catid=44:aktifitas&Itemid=76

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *