TANGERANG, KOMPAS.com – Reni (24), salah satu suster di Wisma Yayasan Bhakti Luhur, Pamulang, Tangerang Selatan, bercerita soal rekannya sesama suster yang menyisihkan uangnya untuk membeli sepeda motor.
Sepeda motor itu dipakai untuk mengantar anak berkebutuhan khusus yang dia rawat berangkat dan pulang sekolah setiap hari.
“Kami ini, sebagai suster, kerjanya kan memang di bidang sosial, jadi enggak dibayar tinggi. Sebulan kami cuma dapat Rp 300.000. Suster teman saya di cabang Bhakti Luhur yang lain kasihan, tiap kali anak asuhnya mau sekolah harus naik angkutan umum, padahal mau jalan saja susah anaknya, jadi dia menabung, beli sepeda motor,” kata Reni kepada Kompas.com, Kamis (8/9/2016).
Reni mengungkapkan, suster yang menempuh pendidikan di Susteran ALMA (Asosiasi Lembaga Misionaris Awam) Malang, Jawa Timur, terikat dengan kontrak kerja sebagai suster di salah satu Wisma Yayasan Bhakti Luhur selama empat tahun.
Yayasan Bhakti Luhur sendiri merupakan yayasan swasta yang khusus menangani dan melayani anak berkebutuhan khusus, baik secara fisik maupun mental, yatim piatu, miskin, dan telantar.
Selama empat tahun kontrak kerja, seorang suster diwajibkan setiap hari mengabdi di yayasan tempatnya bekerja. Dari bekal pelatihan yang didapat saat menempuh pendidikan di Susteran ALMA, suster bertugas menemani, membina, membimbing, mengajari, bahkan mengurus kehidupan sehari-hari anak berkebutuhan khusus.
“Susah-susah gampang ya kalau jadi suster begini. Kadang, kami kepengin juga jalan-jalan keluar, tapi kami sudah kayak ibu-ibu dan bapak-bapak. Dikasih waktu keluar dalam sebulan juga cuma dua kali, itu pun paling lama dua sampai tiga jam, habis itu balik lagi,” tutur Reni.
Khusus di Wisma Yayasan Bhakti Luhur Pamulang, ada sekitar 20 orang suster yang mendampingi 51 anak berkebutuhan khusus. Masing-masing suster ditugaskan menjaga dua hingga tiga anak selama mereka berada di sana.
Anak berkebutuhan khusus di Yayasan Bhakti Luhur akan dirawat hingga seumur hidup sampai meninggal dunia. Namun, jika anak berkebutuhan khusus tersebut diadopsi atau sudah siap terjun ke masyarakat sebagai seseorang yang mandiri, maka tidak lagi didampingi oleh suster di sana. (Baca: Melihat Senyum Anak Berkebutuhan Khusus di Wisma Yayasan Bhakti Luhur)
Wisma Yayasan Bhakti Luhur terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung ke sana. Selain di Pamulang, Yayasan Bhakti Luhur memiliki wisma di tempat lain yang sama-sama melayani anak berkebutuhan khusus, yaitu di Lebak Bulus (Jakarta Selatan), Ciputat (Tangerang Selatan), Pondok Cabe (Tangerang Selatan), Citra Raya (Kabupaten Tangerang), dan Cilincing (Jakarta Utara).
Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Fidel Ali
sumber:
http://pklk.kemdikbud.go.id/detailpost/demi-antar-anak-berkebutuhan-khusus-suster-rela-menabung-untuk-beli-sepeda-motor