3 February 2019
MALANG KOTA – Para difabel tak perlu repot lagi jika ingin mengendarai motor. Karena Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BPPM) Universitas Brawijaya sudah memproduksi motor khusus untuk difabel. Namanya Toradi. Bentuknya sepeda roda dua yang dimodifikasi dengan tambahan gerobak. Di dalam gerobak ada kursi kecil.
Dua motor hasil modifikasi UB ini kemarin secara simbolis telah diberikan secara gratis kepada difabel. Salah satu penerimanya adalah Fattah Muis Zakarsih. ”Dari dulu, impian saya bisa bekerja secara mandiri dan naik sepeda ke mana-mana tanpa diantar orang tua,” kata Fattah.
Siswa Yayasan Bhakti Luhur ini menyatakan, sudah menjadi masalah umum bagi penyandang sepertinya agar bisa mengendarai sepeda sendiri. Misalnya, selain tidak bisa menyeimbangkan motor saat berkendara, mereka juga sering terkendala dana modifikasi sepeda. ”Di beberapa bengkel biaya modifikasi paling murah untuk memasang roda tiga saja Rp 3 juta. Kalau ditambah gerobak, lebih mahal lagi,” ujar putra kedua dari lima bersaudara ini.
Ketua Pelaksana BPPM dr Ariani MKes SpA(K) menjelaskan, sebelum membuat modifikasi motor itu, timnya sudah meminta masukan dari Forum Malang Inklusi (Fomi), Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), dan beberapa pihak terkait desain Toradi.
Misalnya, saran dari M. Nurul Wahyudi, salah satu penyandang difabel, meminta pihak BPPM UB bisa mengganti sepeda motor kopling dengan sepeda jenis matic. ”Karena tidak semua penyandang difabel bisa mengendarai sepeda kopling,” ujarnya.
Sepeda jenis matic dirasakan Nurul lebih memudahkan penyandang difabel yang lemah di bagian pergelangan tangan dan kaki. ”Selain itu, kebanyakan di sisi kiri aspal ada banyak lubang. Kalau bisa, modifikasi ban atau tingkat safety dari modifikasi motor bisa dipertimbangkan,” kata warga Polehan ini.
Masukan Nurul itu langsung diterima dr Ariani untuk perbaikan tahun ini. Rencananya, pihaknya akan membuat empat sepeda dengan model yang serupa. ”Kalau ingin diberi tutup tambahan agar tidak kehujanan, kami hanya bisa membuat dua unit saja,” kata dia.
Lantaran, dana yang diajukan ke BPPM tahun ini hanya sebesar Rp 30 juta saja. ”Rencana kami, ada prototipe Toradi yang bisa digunakan di dalam UB sendiri. Untuk membantu teman-teman yang tergabung di Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) bisa nggojek ke mana pun,” kata Ariani.

Pewarta : Sandra Desi
Copy editor : Amalia Safitri
Penyunting : Abdul Muntholib
sumber berita:
https://radarmalang.id/ini-dia-toradi-motor-ramah-difabel-ciptaan-ub/