BERITA

Konser Jaya Suprana bagi Kaum Lemah

Konser Jaya Suprana bagi Kaum Lemah

Jumat, 29 Februari 2008 15:44

Jaya Suprana

Berbeda dari kebanyakan resital piano, yang digelar di hall mewah, Jaya Suprana, 60 tahun, malah melakukannya di sebuah rumah. Tidak ada panggung, apalagi sistem tata suara yang membahana. Hanya grand piano yang ditempatkan di tengah beranda milik Yayasan Bakti Luhur di Jalan Kelapa Dua Nomor 7, Cilincing, Jakarta Utara.
Jumat sore pekan lalu, Jaya, yang dikenal sebagai tokoh multitalenta dan pemilik perusahaan jamu, akan menghibur anak-anak asuh Yayasan Bakti Luhur. Mereka adalah anak-anak dengan kebutuhan khusus serta anak-anak nelayan Cilincing yang hidup dalam kemiskinan.

Konser itu merupakan bagian dari peluncuran tiga album resital piano Jaya yang diberi judul: Tafakur, Suita Marzukiana, dan Nokturno Nusantara. Halaman rumah yang agak sempit itu dipadati seratusan tamu, di antaranya para orang tua dan anak asuh yayasan serta warga sekitar.

Tidak hanya menonton kepiawaian Jaya memainkan jari-jemarinya pada tuts-tuts piano, para tamu juga bernyanyi. Sambil bernyanyi, mereka bertepuk tangan yang berirama. Mereka seperti paduan suara. Salah satu lagu yang dinyanyikan adalah Indonesia Tanah Pusaka karya Ismail Marzuki.

Dalam sambutannya, Jaya mengaku memang hanya ingin album itu diluncurkan dalam suasana yang merakyat. Ia ingin masyarakat luas tahu bahwa konser amal seperti ini lebih berguna dibanding konser di hotel atau lapangan terbuka.

Jaya mengaku Cilincing sudah sejak jauh hari ia sasar sebagai tempat menggelar konser amalnya ini. Album ini menjadi milik warga Cilincing. Semua royalti dari penjualan album disumbangkan kepada Yayasan Bakti Luhur.

“Tadi pagi ada saudara kita yang terkena ledakan bom di Kuningan. Mereka yang meledakkan itu dipenuhi rasa permusuhan. Sore ini, kita berkumpul dengan suasana penuh cinta kasih,” ujar pendiri Jaya Suprana School of Performing Art Kelapa Gading itu.

Bagi I Chen Hermanto, 15 tahun, anak berkebutuhan khusus asuhan Yayasan Bakti Luhur, konser amal ini memberinya peluang bertemu dengan Jaya Suprana. “Senang bisa ketemu Pak Jaya,” ujar pengidap skizofrenia itu.

Sedangkan Koordinator Yayasan Bakti Luhur Christianto Affiantoro mengungkapkan rasa terima kasih pihaknya atas bantuan luar biasa dari Jaya Suprana. “Dedikasi Pak Jaya ini sangat berarti bagi anak-anak yang kehidupannya miskin, telantar, dan berkebutuhan khusus di sini,” dia mendaskan

diambil adri: http://bhaktiluhurjakarta.org/index.php?option=com_content&view=article&id=47%3Akegiatan&catid=35%3Akegiatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *