Senin, 29 September 2014 10:49
SAPA (MERAUKE) – Acara peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhakti Luhur atau sekolah terapi anak-anak berkebutuhan khusus Panti Asuhan St. Vincentius Yayasan Bhakti Luhur Alma Cabang Merauke dilaksanakan pada Sabtu, (27/9).
Acara peletakan batu pertama itu diawali dengan upacara misa yang dipimpin oleh Uskup Agung Merauke, Mgr. Nicolaus Adi Saputra, MSC. Hadir dalam acara itu, Sekda Merauke, Drs. Daniel Pauta dan Pimpinan Yayasan Bhakti Luhur Alma Pusat, Suster Theresia Tukinem, Alma.
Suster Theresia Tukinem, Alma, mengatakan peletakan batu pertama itu sebagai wujud nyata pelayanan Bhakti Luhur Alma. Keberadaan sekolah itu nantinya akan mmembentuk anak-anak berkebutuhan khusus melalui pendidikan dan pelatihan.
“Hari ini kita bersyukur karena Tuhan mendengarkan doa dan jeritan anak-anak yang memerlukan bantuan dan pelayanan khusus. Kita bersyukur, karena Alma di wilayah timur diberi kesempatan untuk melayani mereka,” katanya.
Anak-anak berkebutuhan khusus itu, kata Suster Theresia, sangat membutuhkan sentuhan kasih, perhatian dan pelayanan khusus. Oleh karena itu, Yayasan Bhakti Luhur Alma tidak bisa berjalan sendiri, tetapi sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak.
“Alma dan bhakti luhur tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan kita semua. Kami sangat mengharapkan uluran tangan dari pihak gereja, pemerintah, donatur dan semua pihak sehingga semakin banyak anak berkebutuhan khusus yang terlayani di wilayah Merauke,” ucapnya.
Sekda Merauke, Drs. Daniel Pauta mengajak semua pihak untuk tergerak hatinya membantu pembangunan sekolah terapi bagi anak-anak berkebutuhan khusus itu. Pemerintah siap memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan dan sesuai mekanisme yang ada.
“Pemerintah menyampaikan selamat untuk Alma yang telah berkarya, walaupun relatif muda di Merauke tapi sungguh banyak karya mulia yang dilakukan untuk anak-anak kita yang berkebutuhan khusus,” kata Pauta.
Dia juga menyayangkan karena tidak ada usulan proposal permohonan bantuan sebelumnya dari pihak Alma ke Pemkab Merauke. Namun menurutnya, tidak ada kata terlambat. “Seandainya di APBD tahun 2014 proposal tentang pembangunan sekolah ini diterima di Pemkab Merauke pasti akan terakomodir.Tetapi tidak ada kata terlambat kalau tahun depan pembangunan ini masih berlangsung. Dilihat urgensinya pasti akan diberikan bantuan walaupun tidak sesuai nilai yang diinginkan,” tandasnya.
Pembangunan SLB Bhakti Luhur membutuhkan dana kurang lebih Rp 2 miliar, sesuai RAP yang disusun panitia pembangunan. (Emanuel)
sumber berita: