Mengamati beberapa bulan terakhir ini, kita tahu bahwa terjadi perubahan yang sangat besar pada kehidupan kita, dikarenakan karena masa Pandemi Covid 19. Pandemi ini tidak terjadi hanya di indonesia tetapi juga terjadi di seluruh berbagai negara di dunia. Pada kesempatan kali ini saya Rebecca dari SMA Frateran hendak melakukan wawancara kepada biarawati dari Bhakti Luhur Malang dan Surabaya.
Suster Elis dari Bhakti Luhur Malang menyampaikan bahwa kita harus banyak berdoa, karena dalam situasi pandemi ini kita harusnya lebih bisa mendekatkan diri dengan Tuhan selain itu kita harus banyak bersyukur bahwa sampai saat ini masih diberikan rahmat dan karunia, sehingga kita masih dapat beraktifitas / bekerja meskipun dalam keadaan “new normal” atau terbatas. Untuk generasi muda hendaknya saat ini lebih meningkatkan kemampuan diri dalam mempergunakan perkembangan teknologi yang positif dan jangan cepat berputus asa, dan keadaan ini jika kita percaya pada Tuhan maka kita akan diberikan kekuatan untuk menjalani kehidupan sehari hari kita.
Berbeda dengan Suster Fridolina, dalam situasi “new normal” ini beliau memberikan pesan bahwa janganlah kita takut atau gelisah, pada kesempatan ini kita bisa menggunakan waktu kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan sendiri, introspeksi diri, apakah kita dahulu sudah melakukan kegiatan yang benar? Apakah kita melakukan kegiatan yang melanggar perintahNya? Semua keadaan itu datangnya adalah dari Sang Pencipta, kita dilatih untuk mengerjakan hal hal kecil dahulu apalagi dalam masa sulit ini. Apabila kita lulus dan tetap menyukuri serta tetap berdoa-taat maka hari depan akan menjadi lebih baik dan pesan dari beliau adalah untuk tetap membagikan sukacita dan berkat bagi orang lain.
Suster Elis kembali berpesan agar para generasi muda, untuk pandai dan bijak dalam mengatur waktu. Waktu untuk belajar, waktu untuk berdoa, waktu untuk melayani sesama, meskipun saat ini memang semua dalam keadaan sulit pandemi ini. Terkadang masa sulit ini terkesan pahit, tetapi dibalik kepahitan ini akan ada sesuatu yang indah. Beliau teringat sewaktu harus belajar bahasa inggris, memang sulit seakan mau lari dari kesulitan. Tetapi dengan bahasa inggris saat ini suster bisa mewakili seminar dan koordinasi dengan organisasi autism di Singapore dan Perth – Australia, dengan berkomunikasi dengan organisasi di luar negri, ilmu menjadi bertambah dan semakin banyak anak anak Bhakti Luhur dan masyarakat luas yang terbantu di masa yang akan datang.

foto dari : Instagram Panti Asuhan Bhakti Luhur Nangapinoh
Akhir kata saya ucapkan kepada semua, jangan mudah putus asa didalam pandemi ini, tetap berdoa mengucap syukur dalam segala hal, semoga pandemi ini bisa cepat berlalu dan masa depan yang cerah akan menghampiri kita segera.
penulis: Rebecca – SMAK Frateran Surabaya