
March 29, 2011 by hanamikaoru
We never know, before we see…
We never feel, before we realize…
A little thing, an amazing atmosphere…
Here they are…
Kadang kala, mungkin kita pernah berpikir: “apakah AKU sudah berani dan ikhlas untuk berbagi dan melayani saudara Tuhan dengan jiwa dan semangat yang baru?” Dan hanya dua opsi jawaban yang pasti, yakni “iya” atau “tidak”. Bahkan, kau mungkin berpikir, sesuatu yang tertulis di Kitab Suci hanyalah sebuah teori belaka, dan tidak perlu membutuhkan suatu realisasi.
Dalam masa Pra-Paskah ini, marilah kita sama-sama membangun realisasi dalam sebuah tindakan nyata; which is bukan hanya sekedar teori belaka. Masa Pra-Paskah 2011 ini mengusung tema “Mari Berbagi”, oleh karena itu, cobalah memberanikan diri untuk berbagi dengan ikhlas dan melayani saudara Tuhan walaupun mereka hanya sekumpulan kecil yang membutuhkan perhatian dari kita.
Ini adalah sebuah kisah sederhana…
Ini adalah kunjungan kedua saya ke Panti Asuhan Bhakti Luhur, Pamulang, bersama rekan-rekan Mudika St. Fransiskus Asisi dan Mudika St. Yohanes Maria Vianney. Tepat dalam masa Pra-Paskah 2011 ini, kami mengadakan Charity ke Panti Asuhan Bhakti Luhur. Memang tidak banyak yang bisa kami lakukan, karena durasi waktu yang agak sempit. Namun, dalam durasi waktu yang sempit itu, membuat kami sadar, bahwa sesuatu yang kecil akan menjadi suatu hal yang sangat luar biasa.
Ruang gerak mereka terbatas, namun yang membuat kami senang adalah mereka sangat meng-appreciate kedatangan kita ke sana. Saat kita tiba di sana, kami menunggu beberapa saat karena masih ada kelompok lain yang “punya acara” di sana. Akhirnya, suster mengajak kita ke rumah-rumah anak-anak itu. Beberapa anak ada yang sakit flu dan batuk, jadi mereka tidak diperbolehkan keluar rumah. Tapi, saat kami datang, mereka terlihat sangat bersemangat dan gembira. Aku yang melihat mereka seperti itu pun menjadi senang, ini sebuah hiburan dalam iman, sebuah kepuasan hati. Ada satu anak, namanya William, dia sangat percaya diri menyambut kita. Bahkan dia sangat senang apabila kita mengajaknya foto bersama… ^^
Seusai kita berkunjung ke rumah-rumah mereka, kami melanjutkan acara kami di aula. Rupanya kelompok yang tadi sudah selesai. Kalau begitu giliran kami. Setibanya kami di aula kami dikejutkan oleh seorang anak perempuan yang mendorong kita untuk duduk di kursi yang telah disediakan. Anak itu bukanlah anak yang normal seperti yang lainnya. Dia sedikit memiliki keterbelakangan mental (tunagrahita), namun dia sangat mengerti arti kedatangan kami ke tempat itu.
Tidak hanya anak perempuan itu yang menarik perhatian saya, masih banyak anak-anak tunagrahita yang sangat meng-appreciate kedatangan kami ke sana. Bahkan mereka tidak segan untuk dekat dengan kita, malah mereka sangat senang apabila kita memperhatikan mereka.
Kalau kalian berkata, “anak cacat itu tidak bisa apa-apa.” KALIAN SALAH! They’re so amazing! Mereka memang cacat fisik atau menderita tunagrahita, namun dibalik semua kekurangannya itu, mereka memiliki suatu talenta yang dibilang cukup baik.
Seorang cacat, dengan rasa percaya diri yang penuh menyanyikan sebuah lagu untuk kami. Ya, dia menyanyikan lagu “You Raise Me Up”. Dia tidak accapella. Dia bersama temannya yang juga cacat (tunanetra) mempersembahkan sebuah lagu untuk kami. Yang hebatnya, anak tunanetra ini dapat bermain keyboard dengan sangat baik. What an amazing thing! Lalu, seorang temannya yang lain juga ikut mempersembahkan suaranya, menghibur kami di sana. Dan akhirnya salah seorang rekan mudika kami ikut bermain gitar di sana, memperlengkap semua melodi yang mengalir begitu saja.
Tuhan pasti sanggup…
Yang paling penting dari semuanya adalah menguatkan hati kepada Tuhan dan jangan berhenti berharap padaNya. Karena percayalah Dia tak akan pernah meninggalkan kita. Berdirilah di sisinya, berjalanlah di jalannya yang terang. Walaupun kita jatuh dan terluka, Ia tak akan pernah terlambat untuk mengangkat kita, menyembuhkan luka kita.
Mereka melewati setiap persoalan ini tidak sendiri, masih ada kita semua yang masih bisa menemani, berbagi kasih dan cinta untuk mereka.
Maukah kau dan aku berbagi kasih kepada mereka yang membutuhkan? Bahkan untuk mereka yang tidak sempat merasakan bagaimana rasanya untuk diperhatikan dan dicintai. Untuk mereka yang belum sempat merasakan bagaimana rasanya untuk bebas dari belenggu penderitaan dan rasa sepi. Untuk mereka yang dibuang dan dilupakan oleh keluarga bahkan orangtua mereka sendiri.
Sudahkah aku mengasihi sesamaku?
Love your neighbor as yourself – Mark 12 : 31
Aku juga sempat berpikir, “mengapa semua orang memiliki banyak waktu jika untuk sekedar jalan-jalan dan melepas penat? Mengapa semua orang tiba-tiba memiliki banyak uang untuk membeli ini-itu yang mereka inginkan?” Tidak ada salahnya, kita meluangkan waktu sedikit untuk mengunjungi dan menghibur mereka. Menyisihkan sedikit milik kita untuk mereka.
Cobalah cintai mereka, selayaknya kalian mencintai dirimu sendiri. Mereka sangat membutuhkan kasih dari kita semua.
Tuhan terima kasih, karena Kau masih memberikan kesempatan kepada kami untuk berbagi kepada mereka yang masih membutuhkan perhatian dari kami.
Kita diberikan suatu karunia berlebih oleh Tuhan. Dan Tuhan menghendaki kita untuk memanfaatkan karunia itu untuk menguasai bumi beserta isinya. Membentuk suatu persaudaraan dalam cinta kasih. Merealisasikan suatu kasih dalam suatu perbuatan nyata yang tidak akan pernah dilupakan. Dan agar kita sadar, semua karunia kita membuat kita lebih dari mereka yang penuh kekurangan. Akan tetapi, jangan biarkan karunia itu membuatmu selalu melihat ke atas. Pandanglah ke bawah, mereka masih menunggu kita semua.
Dalam event ini, Mudika St. Fransiskus Asisi dan Mudika St. Yohanes Maria Vianney ingin mewujudkan bukti cinta dalam suatu tindakan nyata. Untuk mereka yang butuh perhatian lebih dari kita. Juga kegiatan ini memberi pelajaran untuk kita semua bahwa kita manusia yang diberikan kelengkapan oleh Tuhan harus sangat-sangat bersyukur. Jangan selalu melihat ke atas, tapi sekali-kali cobalah untuk melihat ke bawah, karena di sanalah masih banyak orang yang kekurangan.
After we know, after we feel
We could imagine
A little thing to persue a dream
They have it
Credits:
Events by : Mudika St. Fransiskus Asisi & Mudika St. Yohanes Maria Vianney on March 27th 2011
Summary by : Angela Chen
Location : Yayasan Bhakti Luhur, Jl. R.E. Martadinata No. 50B, Ciputat – Tangerang
TAKE OUT WITH FULL CREDITS
DON’T REMOVE OR ADD SOMETHING
Sumber dari:
http://hanamikaoru.wordpress.com/2011/03/29/share-for-love/