Menandai usia ke-18 tahun, Rukun Ibu Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang melakukan bakti sosial dengan mengunjungi Panti Asuhan Bhakti Luhur dan Panti Asuhan Perharsia Singosari Malang, Sabtu (22/9/18). Siti Naswiyah, Ketua Rukun Ibu ITN Malang menyatakan, kunjungan ini sebagian wujud kepedulian kepada sesama umat manusia. Dimana semua agama mengajarkan kepada umatnya untuk saling tolong menolong dalam kebaikan, tidak membedakan suku, ras, warna kulit dan agama.
“Kita manusia saling berinteraksi dengan manusia lainnya. Sehingga kita yang berkecukupan bisa membantu saudara kita yang kurang beruntung,” kata isteri rektor ITN Malang ini saat memberi sambutan di Panti Asuhan Bhakti Luhur.
Kedatangan 45 anggora rukun ibu disambut dengan suka cita oleh Suster Ima, pengasuh Panti Asuhan Bhakti Luhur. Suster Ima bersama penghuni panti merasa diperhatikan dan dicintai dengan hadirnya anggota Rukun Ibu ITN Malang. “Kami percaya kehadiran ibu-ibu di sini karena kasih. Membagi berkat dan membagi cinta. Tuhan memberikan berkatnya lewat ibu-ibu semua,” ujarnya penuh syukur.
Suster Ima menjelaskan, Ada 19 suster di Panti Asuhan Bhakti Luhur, yang merawat 44 penghuni panti dengan kondisi keterbelakangan mental. Rata-rata usia mereka antara 19 s.d. 80 tahun. Keseharian penghuni panti ini dihabiskan untuk kegiatan doa, keterampilan, dan aktifitas yang menunjang motorik.
“Kegiatan keterampilan dengan meronce manik-manik untuk kalung, mencabut benang dari kain yang hasilnya untuk mengisi bantal. Masih ada lagi kegiatan lainnya, seperti membantu mengupas bawang di dapur serta senam pagi. Ini untuk melatih motorik tangan mereka,” jelas Suster Ima.
Kebanyakan penghuni di Panti Asuhan Bhakti Luhur adalah orang yang ditemukan sedang terlantar, ada juga yang dititipkan atau diantar sendiri oleh keluarganya tapi kemudian tidak pernah diperhatikan lagi. “Kebanyakan berasal dari Malang, ada juga yang dari Surabaya, Jakarta dan Bali. Ada pula yang mamanya tinggal di panti asuhan Jakarta sedangkan anaknya di sini. Dia tidak mau pulang karena sudah kerasan,” lanjut suster asal Manggarai Flores ini.
Selain berkunjung ke Panti Asuhan Bhakti Luhur, Rukun Ibu ITN Malang juga mengunjungi Panti Asuhan Perharsia yang tempatnya berseberangan dengan Panti Asuhan Bhakti Luhur. Disambut oleh pembimbing dan pengasuh panti, Ahmad Dariyanto menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan dan kepedulian anggota Rukun ibu. Mayoritas penghuni Panti Perharsia adalah anak-anak yang bersekolah mulia dari tingkat SD, SMA sampai perguruan tinggi. “Anak-anak ini tinggalnya ya di sini (panti, Red). Mereka berasal dari Malang, Pasuruhan, Tulungagung dan sekitarnya. Kalau untuk biaya sekolah mereka mendapat bantuan dari pihak sekolah dan ada juga donatur pribadi,” terangnya.
Memasuki usia belia Rukun Ibu ITN Malang, Siti Naswiyah berharap adanya kepedulian semua anggota sehingga rukun ibu bisa lebih berkembang lagi ke depannya. “Semua anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Tidak hanya pengurus, tapi harapan saya semua mempunyai keinginan untuk menjadikan rukun ibu semakin maju,” ujar Siti Naswiyah menutup rangkaian kunjungan. (mer/humas)
sumber berita:
https://itn.ac.id/2018/09/28/tandai-usia-ke-18-tahun-rukun-ibu-itn-malang-sambangi-dua-panti-asuhan/