Sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang sosial tergerak untuk turun tangan membantu penderita penyakit ganas. Rabu siang (15/6), Yayasan panti asuhan Bhakti Luhur beralamatkan di Sumbersari melakukan survey ke beberapa penderita penyakit ganas.
Pelaksanaan survey tersebut bertujuan tidak hanya untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh warga tidak mampu tersebut melainkan lebih kepada penanganan langsung proses medis yang selayaknya diterima oleh penderita.
“Tidak sekadar tahu kondisi penyakit yang diderita,” kata Vera Nataliza, salah satu pengurus yayasan tersebut.
Beberapa penderita penyakit ganas yang dikunjungi dan segera akan dilakukan penanganan medis sesegera mungkin adalah ; Wagira, penderita kanker tulang, Reina, balita penderita kelainan tulang leher asal kecamatan Sumberbaru dan Raihan, bocah penderita miningitis atau kelumpuhan asal Sukorambi. Warga tidak mampu tersebut, sebelumnya sudah melakukan pengajuan pengobatan di masing –masing wilayah tempat tinggalnya. Namun, upaya untuk mendapatkan penanganan medis yang layak selalu menemui kendala. Baik persyaratan maupun biaya yang cukup besar.
“Mayoritas penderita dari kalangan tidak mampu baik finansial maupun pemahaman medis,” jelas Vera.
Ditambahkan, yayasan Bhakti Luhur akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah desa dan kecamatan di masing – masing agar tidak terkesan melangkahi kinerja pemerintahan setempat.
“Kami memang bergerak di bidang sosial untuk membantu warga tidak mampu, khusunya penderita penyakit ganas yang belum mendapatkan penanganan dari pemerintah,” tambahnya.
Di sisi lain, Sutinah (50), orang tua dari Reina (3) mengaku senang dengan adanya donator yang akan membantu biaya pengobatan anaknya. “Saya sudah ke puskesmas, RS dr Soebandi. Tapi sia –sia sebab kekurangan persyaratan ini dan itu dan biayanya besar pula,” bebernya. Sejak lahir, Reina menderita kelainan tulang leher. Bahkan Reina merupakan anak yatim saat dilahirkan. “Kedua anak kami Roni (9) dan Reina sama memiliki kelainan, tapi kami tidak bisa apa –apa,” terangnya.
Apa yang disampaikan oleh orangtua penderita penyakit ganas ini seakan menjawab betapa sulitnya warga mendapatkan pengobatan gratis bagi warga yang tidak mampu, meski kepala daerah telah berganti.
Rencananya, para penderita ini akan di bawa ke Surabaya untuk menerima pengobatan secara intensif dan berkala melalui yayasan Bhakti Luhur.(cw5)
sumber:
http://memotimur.co.id/news/index.php/2016/06/16/yayasan-bhakti-luhur-bantu-pengobatan-warga-miskin/